9. Pabrik Es Saripetojo
Sekilas dilihat sih emang bangunan ini nggak
spesial. Seiring perkembangan zaman, bangunan inipun terus dipugar sehingga
bentuk aslinya tak terlihat lagi. Namun yang namanya nilai historis kan tak
hanya dilihat dari sisi bangunannya saja. Walaupun menyimpan nilai sejarah
tinggi, pabrik es yang sudah berdiri sejak zaman kolonial ini dirubuhkan atas
perintah Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo. Kenapa sih dirubuhin?
Rencananya sih mau dibikin supermarket yang depannya G belakangnya S
terus artinya “raksasa” gitu (nggak boleh nyebut merek ya). Hal itu memicu
perseteruan dengan Walikota Solo saat itu,Jokowi yang tak setuju dengan penghancuran
gedung bersejarah tersebut. Selain itu, rencananya pembangunan supermarket
Gian*s tersebut (oooops keceplosan deh hehehe *ekspresi pembaca: nih anak
ngeselin banget*) juga ditentang habis2an oleh penduduk sekitarnya sebab
terdapat banyak pasar tradisional di daerah tersebut.
Namun apa daya, berkat kepiawaian gubernur Bibit yang
luar biasa jeli dalam melihat potensi ekonomi (hebat banget ya, pantesan Jawa
Tengah maju banget sekarang ) gedung bersejarah ini terlanjur rata dengan
tanah. Berita terbaru, akan dibangun hotel dan convention center yang diizinkan
berdiri dengan catatan tetap menjaga bangunan2 kuno yang masih tersisa di areal
bekas Saripetojo.
0 komentar:
Posting Komentar